https://www.husnaroina.my.id/

[Review] Avatar: The Way Of Water, Visual Yang Memikat Hati

Posting Komentar
Avatar The Way Of Water

Siapa nih yang sudah lama nunggu film Avatar ke-2? Film besutan Sutradara box office James Cameron ini membutuhkan waktu 13 tahun setelah penayangan pertamanya di tahun 2009. Butuh satu dekade bagi penonton untuk menyaksikan film ke-2 ini yang dibayar tuntas dengan karya layar lebar berdurasi lebih dari 3 jam – tepatnya 192 menit- yang memikat hati.

Film megah dan indah ini memukau publik dengan memukau penontonnya melalui visualisasi yang sangat memanjakan mata. Aku sendiri adalah penggemar film ini sewaktu pertama kali menontonnya di TV dulu. Meski aku nonton di TV tidak menghilangkan keindahan film Avatar ini.

Aku sangat antusias menyambut film Avatar: The Way Of Water dan sudah menjadwal waktu khusus untuk menikmati film ini. 

Baca Juga: Review Drama Blind

Spoiler Alert

Avatar 2 berlatar lebih dari 10 tahun setelah peristiwa pada film pertama. Jake Sully (diperankan oleh Sam Worthington) bersama dengan Neytriri (Zoe Saldana) telah menjadi kepala Omaticaya. Mereka hidup damai bersama dengan 3 anaknya dan 1 anak angkat; Neteyam dan Lo’ak adalah putra pertama dan kedua, Tuk merupakan putri bungsu serta Kiri sebagai anak angkat, dan seorang anak manusia yang lahir dan besar di Pandora bernama Spider.

Namun, makhluk langit alias orang-orang Bumi kembali ke Pandora dan sekali lagi memberikan ancaman bagi kelompok Na’vi. Tidak hanya mengeksploitasi, orang-orang Bumi berencana untuk menjadikan planet Pandora sebagai tempat tinggal manusia. Selain, pengeksploitasian lahan masih ada pembalasan dendam di masa lalu oleh Miles Quaritch (Stephan Lang) yang merupakan hasil klon orang yang sama dalam tubuh Na’vi. Quaritch masih tidak terima dengan kekalahannya dahulu dan kembali mengejar Jake Sully dan keluarganya dengan kelompok klon Na’vi yang sudah dibentuk oleh tim manusia Bumi.

Demi melindungi keluarganya Jake Sully dan keluarga meninggalkan suku Na’vi hutan lainnya dan mencari tempat tinggal yang aman di suku Na’vi air Metkayina.

Review Avatar: The Way Of Water

Avatar: The Way Of Water punya formula dan inti cerita yang tidak jauh berbeda dengan film pertamanya. Film ini masih menyuguhkan konflik antar manusia Bumi dan Bangsa Na’vi. Tentang perjuangan dan pengorbanan keluarga. 

Karakter-karakter tokoh dibangun sangat kaut yang tampaknya bakal jadi sorotan pada film-film Avatar selanjutnya. Film ke-2 ini sebagai jembatan pengenalan tokoh-tokoh baru lainnya. 

Di menit pertama akan menceritakan dan mengenal anak-anak Jake sully dan Neytiri dan diperlihatkan bagaimana mereka tumbuh sebagai anak campuran dan di didik layaknya militer oleh Jake Sully. Menurutku ada tiga fase dalam cerita Avatar ini, pengenalan keluarga dan kehidupan baru Jake Sully dan Neytiri, fase kedua mereka mencari tempat baru untuk tinggal dan beradaptasi dengan suku Na’vi Metkayina dan fase pertempuran. 

Memasuki Metkayina kita kan disuguhkan keindahan alam pandora yang sangat indah. Seakan kita diajak keluarga Jake Sully menikmati dan mengaggumi keindahan alam Negeri Pandora. 

Tidak hanya keindahan alam saja, tetapi juga keindahan bawah laut yang sangat memukau dengan berbagai makhluk hidup penghuninya. Melihat keluarga Jake Sully beradaptasi di Metkayina seakan diajak menonton vlog jalan-jalan keluarga. hahaha..

Kita diajak berkenalan dengan orang-orang dari klan Metkayina yang punya tampilan dan ciri khas berbeda dengan Na’vi Suku hutan. Fokus ceritanya masih tetap pada keluarga Jake sehingga suku Metkayina tidak terlalu di eksplore. 

Visualisasinya sudah tidak diragukan lagi epic tenan, sangat memanjakan mata. Tapi bagi yang punya Thalassophobia (phobia perairan luas) adegan ini mungkin cukup menganggu karena laut yang di eksplore pun bukan hanya dangkal tapi juga laut dalamnya. Bagian ini adalah bagian yang aku suka. Kapan lagi melihat keindahan laut dalam dan berbagai makhluk yang menghuninya sembari duduk di bisokop. Hehe..

Aku masih ingat bagaimana pemandangan hutan Pandora dengan ekosistem di film pertama. Hewan dan flora yang memikat hingga pulau-pulau terbang yang megah. Film avatar ini dipuji habis-habisan karena visualisasinya yang menakjubkan pada masanya, bahkan hingga sekarang. 

Keindahan bawah laut yang memukau sungguh berbeda. Sulit dibayangkan bagaimana menciptakan dunia fantasi yang demikian, baik dari sisi ide maupun teknisnya. Film ini sangat pantas diacungi jempol. 

Bukan hanya keindahan lautnya saja tetapi perairan dan laut Pandora hingga adegan pertempuran yang sangat mulus. Tidak hanya dari sisi bangsa Na’vi, peralatan canggih orang-orang Bumi juga terlihat lebih realistis.  

Baca juga: Review Film 2037

Sub plot cerita soal hewan tulkun, sejenis paus besar yang cerdas dan telah dianggap keluarga Metkayina. Cerita ini sungguh menyentuh bagaiamana karakter Lo’ak mengalami perkembangan. Bagaimana Lo’ak menjadi sahabat dengan makhluk besar ini sungguh membuat hati menghangat juga bumbu-bumbu ketertarikan ala remaja anatara Lo’ak dan Tsireya ini membuat alur cerita menjadi segar. 

Tidak hanya menyajikan tampilan visual yang menakjubkan konflik cerita juga sangat kuat menjadi paduan yang mampu membuat aku masuk dalam ceritanya. Sehingga tidak berasa sudah menghabiskan waktu selama 3 jam lebih di dalam bioskop. 

Aku juga sangat menantikan flm selanjutnya, Avatar 3 yang dijadwalkan tayang pada 2024. 

Avatar adalah salah satu film favoriteku dan film ini sangat cocok ditonton bareng keluarga menjadi film yang heartwarming untuk menghabiskan waktu bareng keluarga. Rasanya aku ingin nonton film ini lagi. huhu..


Related Posts

Posting Komentar