[Review] Buku Ada Serigala Betina Dalam Diri Setiap Perempuan - Husna Roina

Judul Buku: Ada Serigala Betina Dalam Diri Setiap Perempuan 

Penulis: Ester.Lianawati

Jumlah Halaman: 292 hal 

Penerbit: EA Books

Review Buku Ada Serigala Betina Dalam Diri Setiap Perempuan

Ketertarikanku pada feminis mengantarkanku pada buku ini. Aku ingin tahu apa itu feminis lebih dalam dan memvalidasi pemikiranku sendiri.

Buku ini terdiri dari 3 bab. Dan sub bab yang pembahasannya sangat menarik dari psikologi feminis hingga pada tahap penerimaan diri korban kekerasan seksual. Pada bab pertama membahas psikologi feminis menurut para ahli, ada nama-nama yang sangat dikenal seperti sigmund freud, carl Jung, Erikson yang mengemukan teori-teorinya yang cenderung patriarkal dan menyudutkan perempuan. Dan ada juga teori-teori para ahli perempuan yang berusaha dan berjuang untuk menuntut keadilan pada perempuan.

Bagian kedua dari buku ini membahas psike perempuan lebih dalam. Ada kesamaan antara perempuan dan serigala betina yang memiliki pengindraan yang tajam, intuisi kuat, kepedulian terhadap sesama, keberanian, kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi dan kondisi, kekuatan dan daya tahan. Perempuan sejatinya adalah insan yang tangguh karena belenggu patriarkal yang kuat seakan membuat perempuan harus selalu tunduk dan patuh.

Bab ketiga buku ini membahas tentang kekerasan pada perempuan. Pada bagian ini aku bisa melihat dengan jelas ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dan ketidakadilan yang dialami perempuan. Rasanya sakit dan perih, prihatin melihat nasib perempuan yang masih saja terjajah.

Membaca buku ini membuatku memandang sinis konstruksi sosial yang membelenggu perempuan dengan budaya patriarkal, yang hanya melihat perempuan sebagai objek.

Aku sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh para perempuan. Apalagi untuk mencari tahu tentang feminis buku ini bisa menjadi gerbang penghantar untuk mengenal hal-hal terkait feminis.

Kutipan-Kutipan Dalam Buku Ada Serigala Betina Dalam Diri Setiap Perempuan

"Kami adalah cicit-cicit dari penyihir-penyihir yang tidak bisa anda bakar"

" Perempuan tidak memiliki banyak peluang dibandingkan laki-laki untuk bereksperimen dalam dunia nyata dan mewujudkan segala keinginannya. Namun, dengan berempati terhadap apa yang dirasakan orang lain, ia "menghidupkan" pengalaman-pengalamannya."(Halaman 73)

" Mengapa kita meminta perempuan untuk perlu merasa cantik sementara kita telah menetapkan kriteria yang kejam untuk menilai kecantikan perempuan?" (Halaman 168)

"Ada serigala betina dalam diri tiap perempuan. Jika banyak perempuan tidak menyadarinya, itu karena keliaran perempuan sejak lama ditekan oleh masyarakat." (Halaman 109)