https://www.husnaroina.my.id/

Review Buku Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi

Posting Komentar

Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi
Sumber: Goodreads
“Dan sesekali merendah: Bahagia itu sederhana. Bukan menjadi luar biasa. Tapi menemukan hal biasa dan mensyukurinya. Cinta demikian lah adanya".

Identitas Buku

Judul: Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi

Penulis: Maman Suherman

Penerbit: Grasindo

Cetakan II, Januari 2021

Review Buku Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi

Buku ini di luar ekspektasi saya. Awalnya saya kira buku ini adalah novel atau buku self improvement karena banyak yang antri di Ipusnas akhirnya saya ikutan antri juga deh. Judulnya sangat menarik jadi membuat saya penasaran ingin ikut membaca buku ini.

Pas dapet tu senang banget karena copy-nya tinggal satu. Ya udah langsung cuz masuk di rak peminjaman.  Setelah saya mulai baca ternyata Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi adalah kumpulan puisi/prosa.

Isi dalam novel ini terdiri dari dari 3 Bab, pertama membahas soal cinta, bab kedua membahas segala problematik dan pemasalahan tentang cinta dan bab ketiga pesan-pesan atau nasihat-nasihat cinta terkait dengan hubungan. 

Saya merasa buku ini lebih mirip prosa dibandingkan puisi karena tidak ada rima dan tulisan lebih mirip quote pendek dan kata-kata motivasi. Dan menurut saya akan lebih cocok dibaca saat perasaan kita relate dengan isinya. Karena perasaan saya datar aja saat membaca buku ini jadinya tidak begitu menimbulkan kesan setelah selesai membacanya. 

Sampul bukunya menarik dan ada banyak ilustrasi dan penuh warna di setiap halamannya. Ilustrasinya sangat cocok dengan tulisan-tulisan di setiap halamannya. Jadinya gak bosen. Bukunya juga tipis bisa dinikmati sekali duduk. 

Sangat cocok untuk bacaan ringan. 

Beberapa kutipan dalam buku ini:

“Prinsip dasar

Jatuh cinta

Seutuhnya

Putus cinta

Secukupnya


Siapkan tisu yang sama

Untuk air mata bahagia

Juga untuk aur mata luka

Dalam jumlah yang sama”

“Perempuan bukan minta untuk diistimewakan, semata menginginkan kesetaraan. Setara, seiring, bukan didera dan digiring. Perlakuan laki-laki dan perempuan sebagai manusia, adil sedari pikiran, sepenuh cinta".

Sekian review buku Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi dari saya. See you next review guys

Related Posts

Posting Komentar