https://www.husnaroina.my.id/

[Review Buku] Insecurity Is My Middle Name karya Alvi Syahrin

11 komentar
review buku insecurity is my middle name karya Alvi Syahrin

Judul buku: Insecurity Is My Middle Name

Penulis: Alvi Syahrin

Penerbit: Alvi Ardhi Publishing

Genre: Self Improvment

Halaman: 264 hlm

"That you matter, tanpa perlu penerimaan seseorang.

You are enough, tanpa perlu validasi dari siapa pun.

You can be complate, tanpa perlu kedatangan seseorang.

Nilai dirimu nggak bergantung pada validasi eksternal. 

It’s all in you

Rasa insecure tidak pernah luput dari hidup kita. Entah itu tentang kondisi fisik atau pun pencapaian sehingga kita sering kali membandingkan hidup kita dengan orang lain.

Rasa insecure selalu membuat mood kita up dan down hingga terkadang merasa sangat putus asa untuk menjalani hidup ini. Perasaan ini membuat kita bingung harus bagaimana dalam menentukan jalan hidup seakan semua hal yang ingin dicapai terasa sulit untuk digapai dan berakhir kita tidak melakukan apa pun.

Perasaan itu juga tengah saya rasakan, meski yang dilakukan hanya memendamnya saja. Ketika membicarakan rasa insecure kita lebih cenderung merasa lemah. Takut dihakimi atau pun orang lain menganggap apa yang kita rasakan adalah hal sepele.

Di tengah-tengah rasa insecure kita sering kali merasa sendiri dan tidak ada orang lain yang mampu memahami sisi hati kita yang sentimentil ini.

Sebuah keberuntungan saya membaca buku Insecurity is my middle name karya Alvi Syahrin. Buku ini adalah salah satu wishlist saya dari tahun kemarin. 

Buku ini sering kali berseliweran di timeline Instagram milik saya dan banyak Bookstagram merekomendasikan buku ini sebagai comfort book

Pada tulisan saya kali ini, saya ingin membagikan insight yang saya dapat selama membaca buku ini.

Relate: Rekomendasi Buku Self Love

Review Buku Insecurity is My Middle Name

Buku ini terdiri dari 5 Bab yang total pembahasannya terdiri 45 topik yang sangat relate sama apa yang tengah kita risaukan. 

Isi babnya terdiri dari:

  • Fisik yang kurang menarik
  • Masa depan yang buram
  • Jauh tertinggal dari teman-temanku
  • I hate my self
  • Berdamai dengan insecurity

Gimana menurut kamu? Sangat kamu banget nggak isi bukunya? 

Saat membaca buku ini, saya merasa seperti sedang berbicara dengan seseorang. Bahasa yang digunakan santai dan terasa hangat. Saya merasa dipeluk dan sisi sentimentil hati saya ditenangkan lewat untain diksi yang mengalir dari seseorang yang memahami perasaan saya.  

Pada bab pertama buku ini membahas tentang good looking hingga membahas tentang bagaimana berdamai dengan insecurity. Good looking selalu mendapat privilage di hati semua orang. Tapi pada kenyataannya tidak juga. Buku ini mengajak kita menerima dan membuka pikiran agar memandang dan memaknai tampilan fisik lebih luas dan mendalam. Bukan hanya sekadar apa yang terlihat di depan mata. 

“you don’t have to be beautiful. You can be educated, and that’s still beautiful in some ways”

Pada bab kedua lebih banyak membahas tentang kerisauan-kerisauan tentang masa depan. Juga berbagai overthingking atas kemampuan diri sendiri. Menjadi ragu akan kehidupan dan malu akan pencapaian diri sendiri. Pada bab ini penulis mengajak pembaca untuk mengenal lebih dalam tentang dirinya sendiri bahwa apa yang dirasakan adalah ketakutan-ketakutan yang berasal dari pikiran sendiri.

‘nggak bisa’ dan ‘bisa’ hanya dipisahkan oleh ‘aku belum mencoba’

“standar hidup kita bukan apa yang orang bilang kepada kita”

Pada bab ketiga membahas kenapa teman-teman disekitar kita menjadi patokan untuk sebuah kesuksesan. Kenapa harus melihat orang dan membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang-orang. Sesungguhnya proses masing-masing orang itu berbeda. Jangan disamakan. Jadikan pencapaian orang lain sebagai motivasi untuk memecut diri sendiri lebih giat lagi. meski hasil finish-nya berbeda setidaknya sudah ada usaha. 

Tidak perlu menjadi orang hebat dulu untuk jadi orang berguna dan tidak perlu menjadi orang besar untuk jadi berguna. Setiap hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan adalah tetap menjadi hal yang berguna.

“I want you to keep on trying even though you don’t want to try. ‘Cause I’m rooting for you. ‘Cause we need more good people like you in this world”

Bab keempat dan kelima penulis lebih banyak mengajak kita berdamai dengan rasa insecurity. Di sini penulis juga mengajak kita melihat bahwa titik insecure dalam diri kita bisa menjadi peluang emas untuk membuat diri kita menjadi lebih bertumbuh lebih baik. Jadilah versi terbaik dari diri kita sendiri. 

Relate: Review buku Snow White

Kelebihan

Membaca buku ini seperti sedang berbicara dengan seorang sahabat yang memahami perasaan saya. saya merasa dipeluk hangat oleh penulisnya dengan rangkaian diksi sederhana dan mudah untuk dipahami. Saya merasa lebih bisa mengendalikan rasa insecure dalam diri saya. 

Rangkaian kata yang disusun oleh penulis sangat cantik dan tidak membingungkan pembaca. Pembahasannya pun tidak bertele-tele membuat saya langsung hanyut dalam pembahasan yang sangat relate dengan apa yang tengah dirasakan.

Selain itu, pemilihan lay out, design cover dan ilustrasinya sangat cocok dengan pembahasan isinya.  

Kekurangan

Tidak ada disclaimer yang mengatakan bahwa penulis juga menyertakan pandangan agama dalam pembahasan di buku ini. Meskipun saya tidak terlalu terganggu dengan hal tersebut. Ada baiknya di cantumkan di blurb buku sehingga pembaca setidaknya bisa mendapat gambaran. Mungkin bagi muslim buku ini tidak masalah, akan tetapi untuk non muslim mungkin akan membuatnya terkejut karena ada kutipan dari ayat Al-quran dan Hadist di dalamnya. 

Kesimpulan

Bagi pecinta buku self development buku ini cocok banget ada dalam koleksi bukumu. Buku ini juga cocok banget untuk yang jadi merasa insecure. Bisa jadi comfort book dan self healing yang menenangkan pikiran.  

Related Posts

11 komentar

  1. Judulnya cakep..insecurity sering dirasakan banyak orang apalagi di era medsos...yang bagus2 dan sempurna menjadi panutan

    BalasHapus
  2. Setuju deh sama kutipan ini, nggak bisa dan bisa hanya dipisahkan oleh aku belum mencoba. Ulasan bukunya menarik..

    BalasHapus
  3. Isi bukunya aku banget ini. Baca review-nya udah bikin penasaran.

    BalasHapus
  4. Aku baca review nya aja seperti dikuatkan. Bukunya juga kayanya aku bgt. Pengen baca bukunya kalau digital bisa gak mba?

    BalasHapus
  5. Wah, dapat referensi buku bagus ini dan harus dmasukkan ke daftar bacaan 😊

    BalasHapus
  6. Insecurity, bagus banget mba bukunya
    Baca ulasannya saja bisa dibayangkan bagaimana buku tersebut memiliki power yang menenangkan pembacanya
    rasanya buku ini bisa jadi pelecut untuk lebih secure dari kondisi sebelumnya
    Jadi pengen ikutan baca biar makin secure, karena fase-fase insecure pasti ada di jenjang kehidupan

    BalasHapus
  7. Insecure memang bisa jadi penghambat segalanya, ya, penting sekali untuk diobati, banyakin baca buku2 seperti ini bisa jadi solusi jg, nih.

    BalasHapus
  8. jadi penasaran dengan bukunya setelah membaca reviewnya, penulis serasa memeluk hangat pembaca biasanya menggunakan diksi yang mudah dipahami dan menyentuh hati pembaca

    BalasHapus
  9. Pas bgt ya dgn masalah anak muda jaman now yg suka merasa insecure, smoga kita smua bisa mengambil hikmah dari buku ini yaa

    BalasHapus
  10. Melihat dari isi bab-nya, sepertinya menarik dengan daleman buku ini. Kebetulan saya mengajar di SMA, dan banyak banget menemukan anak-anak sekarang yang insecure banget dengan kondisi dirinya, harus direkomen nih untuk baca buku Alvi Syahrin ini

    BalasHapus
  11. Ulasannya bagus. Dan sebenarnya rasa insecure itu datang nya dari dalam pikiran kita sendiri. Iya kan?

    BalasHapus

Posting Komentar