https://www.husnaroina.my.id/

Pendidikan Tinggi Tanpa Adab

Posting Komentar
Pendidikan tinggi tanpa adab

Pendidikan tinggi tanpa adab. Sebagai seorang manusia yang dibekali akal pikiran. Menuntut ilmu itu sebuah kewajiban agar menjadi manusia yang berguna. Segala aspek kehidupan memerlukan ilmu untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik. Banyak orang mengejar ilmu hingga ke negeri seberang. Tidak ada yang salah menjadi orang yang berwawasan luas. 

Dan tidak salah juga jika ingin berpendidikan tinggi hingga mencapai S1, S2, dan S3. Menjadi berpendidikan tinggi itu bagus untuk kemajuan hidup agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan jabatan yang bagus juga. Dan meningkatkan nilai diri di mata oang lain. Pendidikan tinggi kerap kali membuat manusia lupa diri. Menjunjung tinggi ilmu yang didapat. Merasa sudah diatas angin karena memiliki pendidikan yang tinggi. 

Pendidikan tinggi membuat manusia kadang lupa diri, sehingga merendahkan orang lain karena tidak selevel dengan dia. Misalnya saja mencari pendamping hidup yang sama-sama memiliki gelar sarjana. Kalau tidak sarjana tidak mau karena dipandang gak berpendidikan dan dianggap rendah. Kebiasaan seperti ini masih sering terjadi di masyarakat. 


Pendidikan seakan menjadi tolak ukur martabat seseorang. Rasanya tidak adil bagi orang-orang yang juga ingin mengenyam pendidikan tapi keterbatasan biaya. Bukannya tidak mau hanya saja keadaan ekonomi tidak mendukung. Belum lagi mempunyai tanggungan keluarga. Kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, banyak yang merelakan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan karena kondisi keadaan ekonomi yang sulit. 

Pendidikan tinggi kadang dijadikan tolak ukur seseorang dalam menuntut ilmu. Dan sering kali dianggap orang yang berpendidikan ilmunya lebih baik. Akan tetapi berpendidikan tinggi dan berwawasan luas jika tidak diiringi adab akan menjadi tidak berguna. Kesopanan tetap menjadi poin penting dalam menjalani hidup bermasyarkat. Adab tetap diatas ilmu. 

Menutut ilmu pun sangat dianjurkan oleh Allah bahkan Allah akan mengangkat derajatnya untuk mengapresiasi seseorang yang telah bersusah payah menuntut ilmu. Ilmu yang tidak memberi manfaat kepada orang banyak akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. 

Nabi muhammad bersabda dalam sebuah hadist yang artinya,
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”(H.R.At-Tirmidzi)
“Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang Mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor.” (H.R. At-Tirmidzi)

Dari hadist diatas, dapat disimpulkan perkara yang melebihi derajat pentingnya sebuha ilmu adalah akhlak yang mulia atau adab. Adab akan menjadikan sebuah ilmu membawa manfaat yang besar tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. 

Orang yang berpendidikan tapi tidak mempunyai adab sama sekali tidak mempunyai nilai di mata orang lain. Apalagi sampai menyombongkan diri sendiri karena merasa lebih baik dari orang lain. Pendidikannya yang tinggi itu hanya akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri karena di nilai tidak bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat. Percuma berilmu tapi tidak mempunyai adab.

Related Posts

Posting Komentar